Prof. Michael Haryadi Wibowo Dianugerahi Bestari Award 2021
Sebagai bentuk apresiasi kepada insan yang telah berkontribusi besar di dunia peternakan, Qilu Pharmaceutical bersama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) memberikan penghargaan “Bestari Award 2021″ kepada Prof. drh. Michael Haryadi Wibowo, M.P., selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, UGM. Dalam acara yang berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom, Sabtu (27/11) ini turut hadir berbagai pemangku kepentingan di industri perunggasan dengan jumlah total lebih dari 800 peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. drh. M. Munawaroh, M.M. selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) menyampaikan bahwa sudah saatnya PDHI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada insan dokter hewan yang telah berkontribusi nyata dalam upaya pembangunan perkembangan profesi kedokteran hewan di Indonesia. Ia melanjutkan bahwa pada kesempatan ini, PDHI telah bekerja sama dengan Qilu Pharmaceutical untuk membuat suatu program penghargaan yang diberi nama “Bestari Award”.
“Kedepan kami pun akan terus menghadirkan serta memberikan apresiasi serta penghargaan kepada dokter hewan yang telah banyak berkiprah dalam pengembangan profesi kedokteran hewan,” ujar Munawaroh.
DR. Heriyanti O. Untoro, MA selaku Corporate Public Relations Qilu Pharmaceutical, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung kesuksesan kesehatan hewan ternak dan nutrisi bagi peternak di Indonesia. Selain itu, menurutnya pihaknya juga akan terus meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
“Oleh karena itu, kami terpanggil untuk menganugerahkan Bestari Award, kepada insan yang dinilai mempunyai prestasi, inovasi dan kreasi, terkait pengabdiannya bagi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesehatan ternak dan nutrisi demi meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia,” terangnya.
Kepada awak media, Prof. drh. Michael Haryadi Wibowo, M.P., Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, UGM mengungkapkan bahwa dirinya cukup terkejut atas penghargaan Bestari Award yang telah diberikan kepadanya. Dirinya sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PB PDHi dan Qilu Pharmaceutical yang telah menginisiasi program penghargaan yang diberikan kepada insan-insan yang dianggap mempunyai peran dalam pembangunan perunggasan di Indonesia.
“Terkait indikator penilaian, merekalah yang melihat. Namun, terdapat beberapa penelitian saya yang mungkin cukup berkontribusi terhadap dunia perunggasan, salah satunya saya termasuk yang pertama mengisolasi virus Avian Influenza (AI) di Indonesia terutama dari Industri. Selain itu, saya juga menerbitkan publikasi pertama tentang IB varian di Indonesia, terutama yang QX,” jelasnya.
Credit: Poultry Indonesia